Tarakan – Dalam rangka Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan berkomitmen penuh untuk semakin meningkatkan kualitas pembinaan intelektual bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam bentuk penyelenggaraan Pendidikan Non Formal meliputi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Pemberantasan Buta Aksara hingga Program kejar Paket A,B dan C bertempat di area Perpustakaan Khusus Lapas, Jum’at (02/05).
Mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”, peringatan Hardiknas ini menjadi momentum untuk meneguhkan dan memperkuat tekad serta komitmen dalam memajukan pendidikan nasional.
Kegiatan pembinaan intelektual bagi WBP diatur pada Undang-Undang Pemasyarakatan Nomor 22 Tahun 2022 dan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan.
Kepala Lapas Kelas IIA Tarakan, Jupri, menjelaskan bahwa hingga saat ini jajarannya senantiasa melaksanakan beragam program-program pembinaan kepribadian dan intelektual bagi WBP yang diharapkan dapat menjadi bekal pengetahuan yang bermanfaat selama di dalam Lapas maupun ketika kembali ke tengah masyarakat.
“Lapas Tarakan secara proaktif menyelenggarakan program pembinaan terlebih khusus pembinaan intelektual yang terdiri dari KBM Keaksaraan fungsional pemberantasan buta huruf, perpustakaan gratis serta yang saat ini proses persiapan pendidikan non formal. Terselenggaranya kegiatan pembinaan intelektual di Lapas tidak terlepas dari dukungan penuh mitra, masyarakat, stakeholder instansi pemerintah maupun swasta diantaranya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Utara dan Kota Tarakan serta PKBM Al- Marhamah. Semoga kegiatan ini senantiasa membawa banyak manfaat ilmu dan pengetahuan yang dapat di diseminasikan dalam kehidupan setelah nanti kembali ke masyarakat” jelas jupri.
“Semoga dengan momentum peringatan Hardiknas ini, kami dapat semakin mengembangkan kualitas pelayanan pembinaan kepribadian yang didalamnya terdapat program pembinaan intelektual”, pungkasnya. (*)
Discussion about this post